BiG BoZz DaiLy NotEs

Universitas Brawijaya
Photobucket.
Other things
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.
Other things
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.
Shout Box
Name :
Web URL :
Message :
.
Visitors
.
Hobi kok Sekolah!!!!
Monday, October 8, 2007
Akhirnya setelah hampir setengah tahun hilang dari dunia perbloggan diriku kembali lagi. Banyak yang kulakukan dalam setengah tahun kevakuman dari kegiatan nge-blog. Mulae dari persiapan ngajar, ngajar 18 SKS dengan 5 pelajaran yang berbeda, buat penelitian sampe nyiapin proposal buat skolah lagi.

Alhamdulillah, akhirnya kesibukan itu terbayarkan. Proposal PhD ku akhirnya ada yang meminati juga. Walau Universitas kecil, Lincoln University Canterbury tetep aja lebih baik dari Uni-uni yang ada di Indonesia. hehehehhe menurutku lo

Memang skolah PhD itu merupakan komitment mendasar. Banyak teman yang sekarang sudah PhD memberi nasihat bahwa untuk menjadi PhD tidak hanya dibutuhkan kepintaran dan kecerdasan. Tapi yang paling penting adalah semangat pantang menyerah dan istiqomah. Karena PhD beda dengan jenjang-jenjang pendidikan laennya seperti Bachelor ataupun Master.

Untuk program PhD dibutuhkan kemandirian yang besar. Sehingga semua individu yang ter"jerumus" kedalam PhD harus lah mampu menghadapi permasalahan secara individu. Permasalaahannya pun beraneka ragam. Mulai dari akademis sampe psikologis.

Baru mau mengirimkan aplikasi, aku sudah menemui permasalahan-permasalahan tersebut. Sistem penerimaan di New Zealand atau Australia sedikti berbeda dengan PhD di Indonesia. Kalo di Indonesia, tanpa mencari professor, kita bisa langsung mendaftar. Cukup siapkan proposal penelitian. Tetapi di kedua negara tersebut kita harus mencari professor dulu. Aku sudah banyak diingatkan sama teman-teman. Tapi karena dalam kepala masih main set orang Indonesia, jadi aku nyoba nekat ngirim proposal lansung tanpa mencari Professor terlebih dahulu. 1-2-3-4 bulan belom ada jawaban. Akhirnya 2 bulan yang lalu Universitas Waikato sama Universitas di Massey memberikan jawaban. Mereka mensetujui lamaran PhD ku Tapi dengan banyak alasan, mereka mempersyaratkan untuk mengambil Pathway terlebih dahulu. pathway nya berbentuk Master Degree atau Post Graduate Certificate. Lha wong aku sudah ambil master kok disuruh ambil master lagi. Ya dengan serta merta ku tolak lah penawaran tersebut.

Tapi di lain pihak, aku sudah melakukan korespondensi dengan beberapa Profesor di New Zealand dan Australia. Professor, Sharyn Tunddle-Thyine sama Dr Valeria Manna dan mereka secara tema tertarik dengan usulan penelitian ku. Yah iseng-iseng aku apply saha ke mereka dan akhirnya atas ijin Allah, 2 minggu yang lalu Lincoln University Canterbury mensetujui PhD applikasi ku. Wah benar-benar proses yang lama sektar 6 bulan saya harus menunggu. Dimana dalam 6 bulan tersebut membuka e-mail di pagi hari merupakan kegiatab rutin. Hampir 3 jam sekali dalam 1 hari aku membuka e-mail menunggu siapa tahu ada balasan dari mereka.

Nah, sekarang tantangan lain sudah menunggu. Mulai dari mengurus visa, mempersiapkan keberangkatan dan yang pasti mempersiapkan masa depan ghahahahah..... wish me luck for me forever yaaa.....
posted by Mister Sabil @ 7:21 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
About Me

Photobucket

Name: Mister Sabil
Home:
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
Links
Powered by

BLOGGER

© BiG BoZz DaiLy NotEs .Blogspot Template by Isnaini Dot Com